Norwegia Kucurkan Rp 140 M untuk Selat Melaka
Kamis, 25 Maret 2010 – 17:08 WIB
Rahmat menjelaskan, bahwa untuk dana hibah yang diterima Indonesia, telah berlangsung selama tiga kali. Namun dibandingkan hibah sebelumnya, hibah yang ketiga ini terhitung yang paling besar. Sementara untuk pinjaman, baru pertama kali diberikan Norwegia pada Indonesia.
Baca Juga:
Rahmat menjelaskan, untuk perjanjian pinjaman dari Kerajaan Norwegia kepada pemerintah Indonesia senilai USD9 juta, akan melalui tiga tahapan perjanjian. Tiga tahapan tersebut antara lain country agreement, purchase contract (kontrak pembelian), dan loan agreement (penandatanganan pinjaman).
’’ Yang tadi kita lakukan baru Country agreement. Sementara untuk purchase contract nanti akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini diwakili oleh Dirjen Perhubungan Laut dan rekanannya. Sedangkan loan agreement dilaksanakan oleh Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan,’’ jelasnya.
Untuk pinjaman, kata Rahmat, nantinya uang yang diterima akan ditindaklanjuti dengan mengadakan lelang internasional terbuka. Proses lelang diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan.’’Kalau sudah cair, barang tidak mesti dari Norwegia. Kita bisa lakukan lelang terbuka. Tahap dua dan tiga dilakukan secepatnya, diharapkan tahun ini juga bisa selesai,’’katanya.
JAKARTA—Menjadi jalur lintas laut paling sibuk untuk kawasan Asia dan internasional, menjadi alasan utama Norwegia mengucuri Indonesia dengan
BERITA TERKAIT
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan