Novel Baswedan Pesimistis soal Kapolri Idham Azis, Ini Alasannya

Novel Baswedan Pesimistis soal Kapolri Idham Azis, Ini Alasannya
Novel Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak pihak mengharapkan Jenderal Idham Azis yang baru saja dilantik menjadi Kapolri akan mampu mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Namun, Novel justru meragukan Idham akan mampu mengungkap kasus kekerasan yang telah mencederai mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Novel mengatakan, Idham sebelum menjabat Kapolri merupakan kepala Bareskrim Polri yang bertugas mengungkap kasus teror terhadap sepupu Gubernur DKI Anies Baswedan itu. Namun, hingga kini polisi belum mengungkap pelaku dan otak teror yang terjadi pada 11 April 2017 itu.

"Ya, berapa lama jadi Kabareskrim beliau (Idham, red) diam saja. Beliau bukannya enggak tahu seharusnya. Tentunya selain dari saya mengatakan bahwa sedikit agak pesimistis," kata Novel saat dikonfirmasi, Jumat (31/10).

Novel menambahkan, Idham ketika menjabat sebagai Kabareskrim juga memimpin Tim Teknis Polri. Tim itu dibentuk oleh Tito Karnavian sebagai Kapolri saat itu setelah memperoleh perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tim Teknis itu diberi mandat untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras Novel dalam waktu tiga bulan sejak Agustus 2019 hingga Oktober 2019. 

Meski kecewa, Novel masih memiliki harapan kepada Idham. Mantan polisi dengan pangkat terakhir kompol itu mendesak Idham segera mengungkap seluruh kasus teror kepada para pegawai KPK.

"Ini bukan saja seorang diri saya, bayangkan semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap. Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas enggak terungkap, terus mau yang mana lagi," pungkas Novel.(tan/jpnn)

Novel Baswedan meragukan Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri baru akan mampu mengungkap kasus penyirapan air keras kepadanya.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News