Novi Empat Tungku

Oleh: Dahlan Iskan

Novi Empat Tungku
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sebagai ketua tim uji klinis vaksin Covid-19, Dr dr Novilia Sjafri tidak ingin ada ambulans datang ke rumah.

Dokter Novi tidak mau heboh –yang bisa berdampak kurang baik bagi program vaksinasi nasional.

Dia memang positif Covid-19. Demikian juga suaminya: Drs Ak Meindy Mursal. Pun salah satu dari tiga anak mereka.

Rabu dini hari lalu, dr Novi meninggal dunia. Saat itu sang suami sudah negatif. Demikian juga anaknya.

Lima menit sebelum meninggal, sang suami dan anak mereka diizinkan masuk ICU.

Sang suami tahu apa yang harus terjadi. Ia langsung membisikkan kalimat syahadat. Demikian juga sang anak. Dokter Novi pun meninggal.

Di kamar jenazah sang suami memanggil dua anak laki-lakinya: salat jenazah. Anak wanitanya lagi datang bulan.

Saya pun berbicara panjang dengan Meindy, sang suami. Sesekali suara Meindy tergetar oleh isakan tangisnya. Meindy merasa ia-lah yang membawa virus itu ke rumah.

Biofarma sudah berhasil memproduksi vaksin Sinovac di Bandung, 1,5 juta sehari, Dokter Novi pergi dengan membawa prestasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News