NTT Jadi Pilot Project Penempatan Pekerja Migran Sektor Kelapa Sawit
Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker, Eva Trisiana, menambahkan, saat ini PMI yang bekerja di sektor perkebunan di Malaysia berjumlah 15.587 orang. Mayoritas PMI sektor perkebunan tersebut bekerja di perkebunan kelapa sawit. "Pilot project ini tentu akan mempermudah sekaligus meningkatkan perlindungan dalam proses masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri," kata Eva.
Selain pilot project tersebut, selama ini pemerintah telah menerapkan sejumlah program untuk menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di NTT, khususnya terkait perlindungan bagi pekerja migran. Diantaranya, pembangunan 3 LTSA yang terletak di Kupang, Sumba Barat Daya, dan Maumere.
Kemnaker juga terus mengembangkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif). Desmigratif mencakup layanan informasi pasar kerja luar negeri, informasi prosedur bekerja dan perwakilan Pemerintah Indonesia di luar negeri, pengembangan potensi desa, pemasaran produk desa, hingga pengasuhan anak PMI yang ditinggal bekerja di luar negeri. "Hingga saat ini, lebih dari 60 Desmigratif tersebar di desa-desa di NTT. Harapannya, program-program ini memberikan perlindungan yang komprehensif bagi pekerja migran kita," papar Eva. (jpnn)
Pemerintah membangun pilot project penempatan pekerja migran Indonesia sektor perkebunan kelapa sawit untuk ditempatkan di Malaysia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi PKB Manajemen & Serikat Pekerja Freeport, Simak Pesannya
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Menaker Ida Sebut Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang