NU Hadiri Pertemuan Agama-Agama Ibrahim di Vatikan

NU Hadiri Pertemuan Agama-Agama Ibrahim di Vatikan
Yahya Cholil Staquf dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5). Foto: Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dijadwalkan hadir sebagai pembicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Agama-agama Ibrahim di Vatikan 14-17 Januari.

"Sebenarnya, ini undangan kedua ke Vatikan sejak saya bertemu Paus bulan September tahun lalu," kata Gus Yahya --panggilan Yahya Cholil Staquf--dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (13/1).

Di forum itu, Gus Yahya menjadi salah satu dari enam tokoh wakil dunia Islam yang diundang untuk memberikan kontribusi pemikiran tentang gerakan bersama untuk perdamaian dunia.

Menurut Gus Yahya, pada undangan kali dirinya harus hadir karena agenda Vatikan kali ini luar biasa penting. Pertemuan kali ini diinisiasi oleh "Multi-Faith Neighbours Network" atau Jaringan Tetangga Antaragama.

"Tokoh-tokoh dari tiga agama Ibrahim (Islam, Kristen dan Yahudi) akan bertemu dan bermusyawarah untuk membangun gerakan bersama bagi perdamaian," kata Gus Yahya yang juga Duta Gerakan Pemuda Ansor untuk Dunia Islam.

Penyelenggara, kata dia, menyatakan bahwa partisipasinya dalam Pertemuan Tingkat Tinggi ini mutlak diperlukan.

Pastor Bob Roberts atas nama Multi-Faith Neighbours Network menyebut reputasi baik dari Gus Yahya yang mendunia dalam humanitarian Islam.

Katib Aam PBNU itu menjelaskan pada hakikatnya agama diturunkan sebagai anugerah Tuhan untuk menolong umat manusia dalam mencari jalan keluar dari masalah-masalah mereka.

Di forum itu, NU diminta untuk memberikan kontribusi pemikiran tentang gerakan bersama untuk perdamaian dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News