NU Harus Berubah
Minggu, 19 Juni 2011 – 05:26 WIB
SURABAYA -- Rahasia kekuatan Nahdatul Ulama (NU) ada pada Ideologi, jaringan, dan kaderiasi. Hal tersebut terungkap dalam Sarasehan Intelektual Muda NU di kampus IAIN Sunan Ampel kemarin (18/6). Sarasehan tersebut dihelat dalam rangkaian peringatan seabad kelahiran KH.Abdul Wahid Hasyim, putra pendiri NU KH. Hasyim Asyari. Padahal, populasi jamaah NU saat ini tidak sampai 50 persen dari jumlah pemilih. "Jadi, langkah partai mendekati NU untuk kepentingan politik itu kurang cerdas," ujarnya. Yang terpenting saat ini, lanjut Salahuddin, adalah bagaimana mengembalikan NU menjadi ormas seperti awal berdirinya dahulu. "Sebab, paradigma NU saat ini masih terfokus pada politik," terangnya.
Dalam sarasehan tersebut, tampil beberapa tokoh muda NU. Seperti Zuhairi Misrawi, Irfan Asy"ari Wahid, Ahmad Baso, Jadul Maula, dan Yusuf Khudlori. Mereka mengemukakan pikiranya masing-masing tentang NU dan masa depannya. Selain mereka, hadir pula beberapa putra Wahid hasyim, seperti Salahuddin Wahid, Lili Chodidjah Wahid, dan Aisyah Hamid Baidlowi.
Baca Juga:
Salahuddin Wahid didapuk menjadi keynote speaker. Adik mantan presiden RI alm. Gus Dur itu tak berbicara banyak dalam forum. Dia menyatakan, saat ini NU benar-benar menjadi mainan politik. Semua partai politik berusaha mendekati NU, terutama menjelang pemilu.
Baca Juga:
SURABAYA -- Rahasia kekuatan Nahdatul Ulama (NU) ada pada Ideologi, jaringan, dan kaderiasi. Hal tersebut terungkap dalam Sarasehan Intelektual Muda
BERITA TERKAIT
- Pj Ketua TP PKK Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten se-Sumsel
- Waspada, Jumlah Gempa di Gunung Ile Meningkat Signifikan
- PPPK Harus Bisa Menjaga Loyalitas dan Integritas Saat Bertugas
- PJ Gubernur Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sangat Baik
- 3 Warga Tertimbun Bencana Longsor di Garut
- RS Siloam Gandeng NUS Singapura dan MRIN Lakukan Penelitian Kardiovaskular di Indonesia