NU Minta Pemerintah Tutup Situs Radikal

NU Minta Pemerintah Tutup Situs Radikal
NU Minta Pemerintah Tutup Situs Radikal
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup situs (laman) yang menyebarkan radikalisme. Menurutnya, situs tersebut menjadi salah satu penyebab maraknya aksi terorisme seperti aksi bom bunuh diri di di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) lalu.

"Kami minta ditutupnya situs radikalisme, karena sama bahayanya dengan situs porno," kata Said Aqil di kantor sekertariat PBNU, Jakarta, Selasa (27/9).

Lebih lanjut Aqil menambahkan, laman penyebar radikalisme jauh lebih berbahaya dibanding situs porngrafi. Sebab, laman penyebar radikalisme telah membelokan makna jihad dalam Islam.  Aqil menambahkan, jika seseorang membuka situs radikalisme efeknya orang tersebut akan memiliki paham yang salah tentang agama. Kesalahan itu  yang bisa mengantarkan seseorang menjadi pelaku terorisme.

"Kalau situs porno merusak akhlak,  tapi kalau lihat orang jihad dan sebagainya itu dapat merusak iman," ucapnya.

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup situs (laman)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News