Nur Rizal: Beragam Program Pendidikan Tidak Sesuai Harapan

Karenanya diperlukan narasi perubahan yang didengungkan serempak oleh pembuat kebijakan pusat dan daerah.
Selama ini inovasi kebijakan yang dihasilkan tidak diikuti dengan narasi perubahan yang dapat menciptakan perubahan mindset dan paradigma pendidikan.
Menurut Nur Rizal, pemerintah harus berupaya menciptakan sekolah sebagai pembelajaran berbasis bermain daripada bersekolah.
Kemudian juga memfasilitasi dan menanamkan kesenangan belajar bagi anak didik agar mereka terpacu berpretasi.
"Ingat dulu Ki Hajar Dewantara dengan Taman Siswanya. Jangan menyimpang dari itu," katanya.
Ekosistem belajar sebagai tempat yang menyenangkan akan membuat anak didik merasa menjadi bagian utama di dalam proses belajar mengajar.
"Di dalam GSM itu kami dorong bersama, setelah di training dan didampingi di dalam komunitas agar mereka mampu menerjemahkan kurikulum lebih fleksibel dan mengarah pada penguasaan kompetensi," terangnya.
Di sisi lain pembelajaran juga harus berbasis proyek atau penemuan, interdisipliner dan campuran (blended).
Muhammad Nur Rizal mengatakan pendidikan di Indonesia harus kembali pada dasar yang ditanamkan Ki Hajar Dewantara.
- Menteri Mu'ti Terima Rekomendasi Konsolidasi Nasional Dikdasmen, Ada soal Guru & SPMB
- KemenPAN-RB & Kemenkeu Ungkap Keberpihakan kepada Guru serta Tendik
- FIFGroup Nobatkan Guru Penggerak Literasi Keuangan sebagai Duta Menyala
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Pemda Diminta Mendukung 7 Program Prioritas Pemerintah, Berbahagialah Para Guru
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda