Nur Rizal GSM: Lembaga Pendidikan Harus Lakukan Ini Agar Lulusannya Tak Menganggur

"Potret ini menggambarkan penggunaan kecerdasan buatan yang jauh lebih efisien daripada penggunaan tenaga manusia," kata Nur Rizal.
Dia menegaskan jika tidak ada pergeseran paradigma pendidikan untuk menyediakan sumber daya manusia yang relevan, maka hal itu berpotensi meningkatnya angka pengangguran di berbagai sektor di masa depan.
"Semua akan dikalahkan dengan kecerdasan buatan yang jauh lebih murah," kata mantan ketua Komunitas dan Mahasiswa Pascasarjana Muslim Australia itu.
Data lain juga menunjukkan disrupsi teknologi mengakibatkan 45 persen -47 persen tenaga kerja membutuhkan upskilling dan reskilling agar relevan dengan dunia kerja yang baru.
Baca Juga: Ferdinand Ditahan, GP Ansor Sampaikan Permintaan Khusus ke Polisi
Sementara, komputasi kecerdasan buatan akan jauh lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan upskilling dan reskilling ini daripada mengubah kemampuan manusia itu sendiri.
Nur Rizal menyebut fenomena itu harus menjadi peringatan bagi seluruh stakeholder pendidikan untuk merevolusi cara mengajar dan belajar siswanya untuk menghasilkan SDM kompetitif di masa depan.
"Ini agar tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan bioteknologi,” ucap Rizal. (esy/fat/jpnn)
Pendiri GSM Nur Rizal membeberkan cara yang bisa ditempuh lembaga pendidikan agar lulusannya tak menganggur.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad
- Hadir Dengan Strategi Baru, Mekari Qontak Rilis 4 Paket Solusi
- MVGX dan BDO di Indonesia Luncurkan Solusi Laporan Keberlanjutan Berbasis AI
- Lintasarta dan NVIDIA Percepat Adopsi AI di Indonesia
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Daikin Ajak Siswa SMK Cerdas K3LH
- Telkom Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas Lewat AI Tanya Pijar