Nur Rizal GSM: Lembaga Pendidikan Harus Lakukan Ini Agar Lulusannya Tak Menganggur

Nur Rizal GSM: Lembaga Pendidikan Harus Lakukan Ini Agar Lulusannya Tak Menganggur
Muhammad Nur Rizal, pendiri GSM dalam Rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK DIY, Selasa (11/1). Foto dokumentasi Gerakan Sekolah Menyenangkan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal menyerukan pentingnya mengubah paradigma pendidikan menghadapi pergeseran dunia kerja akibat disrupsi teknologi.

Nur Rizal menyebut lembaga pendidikan harus lebih mengutamakan pengembangan diri siswa secara utuh agar lulusan yang dihasilkan kompeten dan sesuai kebutuhan dunia kerja.

"Ini agar generasi kita tidak menjadi generasi yang irrelevant di tengah perubahan dunia kerja," kata Muhammad Nur Rizal dalam Rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK DIY, Selasa (11/1).

Rizal menjelaskan generasi irrelevant yang dimaksud adalah mereka yang tidak memiliki kompetensi dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa datang.

Hal itu disebabkan perkembangan pesat kemampuan kecerdasan buatan untuk menggantikan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja bertalenta tinggi (high labor skill).

Rizal mengatakan kecerdasan buatan diprediksi mampu meretas otak manusia dalam bekerja dengan kemampuan algoritma komputasinya yang semakin tinggi.

"Hal ini bisa berpotensi untuk menggantikan segala jenis keterampilan yang dimiliki manusia,” kata mantan Ketua Senat Mahasiswa UGM itu.

Fenomena tersebut sejalan dengan data dari McKenzie Global Institute, bahwa biaya dalam menggunakan kecerdasan buatan turun hingga mencapai 65 persen, sedangkan biaya penggunaan tenaga manusia justru naik dari 2 persen hingga 15 persen.

Pendiri GSM Nur Rizal membeberkan cara yang bisa ditempuh lembaga pendidikan agar lulusannya tak menganggur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News