Nusron Wahid Ngebet agar Golkar Akhiri Pansus Angket KPK

Nusron Wahid Ngebet agar Golkar Akhiri Pansus Angket KPK
Nusron Wahid. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Rapat pleno DPP Golkar yang digelar pada Rabu (11/10) sore sempat bergejolak. Pemicunya adalah usul agar Golkar mengakhiri Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK).

Pihak yang mengusulkan agar Golkar menyudahi Pansus Angket KPK adalah Nusron Wahid. Saat ini, Nusron merupakan ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar.

Menurut Nusron, dirinya dalam rapat pleno yang dipimpin Setya Novanto itu meminta DPP Golkar mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengakhiri Pansus Angket KPK yang kini dipimpin legislator Golkar Agun Gunandjar Sudarsa.

"Saya sampaikan agar DPP Partai Golkar mengambil sikap menghentikan Pansus Angket KPK, karena bagi saya tidak ada manfaatnya buat cita-cita dan misi Partai Golkar dalam rangka menciptakan clean government dan pemberantasan korupsi," tegas Nusron usai rapat pleno di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Lebih lanjut Nusron mengatakan, publik saat ini mempersepsikan Golkar sebagai kelompok yang berupaya melemahkan KPK. Karena itu, dia meminta DPP Partai Golkar untuk segeramengakhiri Pansus Angket KPK.

"Pansus angket ini antitesa terhadap pemberantasan korupsi. Kalau ada terus akan makin menunjukkan kemenangan koruptor dan identik dengan pelemahan KPK," tegasnya.

Selanjutnya, Nusron mengusulkan agar Golkar membentuk tim kajian tentang Pansus Angket KPK. “Karena saat ini kalau ditanya lebih percaya omongan pansus atau KPK, maka rakyat lebih percaya omongannya KPK," tandas Nusron.

Namun demikian, Nusron mengakui usulannya belum disetujui oleh pleno DPP. "Beda-beda tanggapannya ada yang setuju dan tidak," pungkasnya.(cr2/JPC)


Nusron Wahid mengusulkan ke DPP Golkar agar mengakhiri Pansus Angket KPK. Sebab, saat ini Golkar dianggap sebegai kelompok yang melemahkan KPK.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News