Obama Juga Jadi Target Noordin

Obama Juga Jadi Target Noordin
Obama Juga Jadi Target Noordin
Namun, Nanan tidak merinci lebih jauh apa yang dimaksud dengan mengembangkan. Apakah berarti Densus akan berkoordinasi dengan Kedubes AS - Nanan tidak menjawab tegas. "Pokoknya masukan diterima ,nanti akan diselidiki," ujar mantan Kapolda Sumatera Utara itu. Mencari senjata yang bisa digunakan untuk aksi sniper memang gampang-gampang susah. Bagi yang sudah punya "jalur" khusus akan sangat mudah mendapatkannya. Bahkan di internet, ada situs khusus yang menjual senjata teroris itu melalui pemesanan lewat telepon.

Situs yang beralamat di http://terroristmecorp.blogspo t.com itu menyediakan berbagai senjata sniper. Dalam profil webnya mereka menulis "Kami adalah korporasi yang memerangi Amerika dan Israel dan menghancurkan kaum Zionist."

     

Pemesan menurut website itu cukup kontak dua orang yang disebut sebagai agen yakni Dedi P , nomor telepon :+60122359547 dan Zaki S nomor telepon  +60166073981. Dilihat dari kodenya, dua nomor itu nomor Malaysia. Tadi malam, Jawa Pos mencoba menghubungi keduanya namun tidak aktif.

    

Sumber JPNN di lingkungan anti teror TNI menyebut peredaran senjata untuk misi menembak jitu memang masih ada. "Terutama di wilayah timur Indonesia. Kalau kamu butuh, dua hari pun bisa diusahakan," katanya.Senjata itu, kata dia, disuplai dari daerah-daerah bekas konflik seperti Poso atau Papua. "Di Kupang juga ada, tapi lebih susah mencarinya karena pintu dari Timor Leste sekarang ketat," kata perwira itu.

    

Namun, dia meragukan kemampuan kelompok Noordin melakukan serangan dengan teknik menembak jitu. "Tidak asal bisa menembak balon terus bisa menembak Obama," katanya.Dari file dan foto-foto yang disita Densus 88 memang teroris berlatih menembak dengan sasaran balon. Selain itu, teroris berlatih dari atas perahu yang bergerak di sekitar Pulau Karimun Jawa.

JAKARTA---Rencana kunjungan presiden Amerika Serikat Barrack Husein Obama November nanti potensial akan menjadi target serangan kelompok Noordin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News