Obama: Saya Anak 'Below' Menteng

Obama: Saya Anak 'Below' Menteng
ANAK MENTENG: Presiden AS Barack Obama dan Menlu AS Hilary Clinton tengah menyapa para pegawai Deplu AS. Pada kesempatan itu, Obama sempat bertemu Charles Silver, seorang diplomat AS yang pernah bertugas di Indonesia dan sama-sama pernah tinggal di Menteng. Foto: AP
Obama lalu menjelaskan bahwa Menteng adalah untuk orang kaya. Sedangkan dia menetap di kawasan lain dengan nama yang mirip, yaitu Menteng Dalam. ’’Anda tinggal di Menteng. Itu bagian kaya. Kalau saya, tinggal di Menteng Dalam, which means Below Menteng,’’ jawab Obama sambil tersenyum lebar. ’’Kita kapan-kapan harus main ke lingkungan lama saya ya,’’ ujar Obama mengakhiri obrolan. Perbincangan sekitar satu menit itu membuat para staf Deplu tak henti-hentinya tertawa.

Setelah brifing, kepada ABC News, Silver mengaku pernah ditempatkan di Indonesia sejak 1969. Sedangkan Obama tinggal di Menteng Dalam, Jakarta, bersama ibu kandungnya, Ann Dunham, dan ayah tirinya, Lolo Soetoro, mulai 1967 sampai pertengahan 1970. Silver sekarang bekerja sebagai inspektur jenderal Kantor Departemen Luar Negeri.

Obama memang punya kenangan khusus di Menteng Dalam. Dalam buku keduanya, The Audacity of Hope, yang dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia diberi judul Menerjang Harapan: Dari Jakarta Menuju Gedung Putih, Obama menulis kisah masa kecilnya di daerah di pusat Jakarta itu.

Berikut kutipannya: ’’Kami tinggal di sebuah rumah yang sederhana di pinggiran kota, tanpa pendingin udara, kulkas, atau toilet siram. Kami tidak mempunyai mobil, ayah tiri saya mengendarai sebuah sepeda motor, sementara ibu saya naik bus umum lokal setiap pagi ke Kedutaan AS, tempatnya bekerja sebagai seorang guru bahasa Inggris. Tak punya uang untuk bersekolah di sekolah internasional yang biasa dimasuki oleh anak-anak ekspatriat, saya bersekolah di sekolah-sekolah Indonesia lokal dan bergaul dengan anak-anak petani, pelayan, penjahit, dan juru tulis,’’ tulis Obama.

JAKARTA – Masa kecil empat tahun di Indonesia begitu melekat pada memori Presiden AS Barack Hussein Obama. Itu terbukti ketika seorang pegawai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News