Obama Tarik Semua Tentara AS dari Iraq Akhir Tahun Ini
Minggu, 23 Oktober 2011 – 11:23 WIB
Namun, Obama dan Maliki yang sama sekali tak pernah mengembangkan hubungan secara personal ternyata gagal mencapai kesepakatan. Hasilnya, nantinya hanya akan ada satu kontingen terdiri kurang dari 200 marinir yang akan menjaga gedung kedutaan besar (kedubes) AS di Baghdad.
Baca Juga:
"Sisa pasukan kami di Iraq akan pulang," ujar Obama dalam pernyataan sesuai video conference di Gedung Putih, seperti dilaporkan The Washington Post. Presiden pertama berkulit hitam (keturunan Afrika) di AS itu menambahkan bahwa para tentara tersebut akan "pulang untuk berlibur". "Setelah sembilan tahun, perang Amerika di Iraq akan berakhir," tegas Obama.
Negosiasi tersebut menenggelamkan tuntutan AS agar tentaranya mendapat imunitas hukum untuk setiap tindakan mereka. Permintaan itu tidak bisa "dijual" oleh Maliki kepada pemerintahan koalisinya. Sebagian rakyat Iraq justru yakin bahwa perang telah mengubah kondisi negara itu menjadi lebih buruk secara permanen.
Kepulangan tentara AS akan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah Iraq, yang hingga kini masih dihadapkan pada perpecahan suku dan sektarian. Saat ini ada 39 ribu pasukan AS di Iraq. Ketika Obama menjabat presiden pada Januari 2009, terdapat sekitar 100 ribu lebih sedikit tentara AS di Iraq. Sekitar 16 ribu diplomat AS dan kontraktor sipil akan tetap berada di Iraq.
WASHINGTON - Menjelang pemilu AS tahun depan, Presiden Barack Obama kembali mengeluarkan kebijakan populis. Seluruh tentara Negeri Paman di Iraq
BERITA TERKAIT
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan