Obama Yakinkan Tak Anti Inggris
Senin, 14 Juni 2010 – 05:12 WIB

Presiden AS Barack Obama dan David Cameron. Foto: AP.
Seperti dilansir Christian Science Monitor, beberapa hari terakhir, Obama menuai kritik dari sejumlah kalangan di Inggris, karena masih menggunakan nama lama, perusahaan raksasa minyak British Petroleum dalam sejumlah pernyataannya. Padahal, perusahaan tersebut telah mengganti namanya sejak 1998. Obama dianggap anti Inggris.
Obama juga menyatakan bakal memecat CEO BP Tony Hayward, jika dalam waktu dekat tidak mampu menemukan solusi dari bencana tersebut. Pernyataan itu memicu kemarahan para pensiunan dan pengusaha Inggris. Banyak pensiunan Inggris yang berinvestasi di BP.
Namun, Dubes AS di London membantah tuduhan tersebut. Menurut Louis Susman, pernyataan Obama bukanlah berarti anti Inggris. "Dia (Obama) akan menyatakan hal serupa (memecat Direktur BP), jika perusahaan yang bertanggung atas terjadinya bencana itu adalah perusahaan Amerika," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Louis menyatakan hal itu bukanlah isu diplomatik. "Ini adalah isu bahwa kita sedang menghadapi bencana yang tidak hanya berdampak pada hilangnya nyawa manusia, spesies ikan di lautan musnah, dan kerusakan ekonomi," katanya. "Saya rasa saat itu Presiden memang menyebut British Petroleum, tapi dia lebih sering menyebut 'BP' untuk masalah ini," katanya.
WASHINGTON - Kala mata publik tertuju pada pertandingan sepakbola Piala Dunia (PD) antara Amerika Serikat (AS) dengan Inggris, Presiden Barack Obama
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza