Obligasi Korporasi Lebih Menarik Daripada SUN
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan, korporasi bisa jadi menganggap memberikan yield obligasi akan lebih menarik ketimbang membayar bunga utang bank.
”Sebab, suku bunga BI-7DRRR (Bank Indonesia 7 days reverse repo rate) bisa jadi semakin terbatas penurunannya tahun depan. Suku bunga bank juga bisa naik sehingga bunga kredit akan lambat penurunannya,” ujar Bhima, Senin (25/12).
Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, nilai emisi obligasi tahun ini mencapai Rp 156,16 triliun atau melonjak 34,41 persen dari posisi akhir 2016 sebesar Rp 116,18 triliun.
Secara total, penggalangan dana korporasi dari pasar modal mencapai Rp 257,02 triliun.
Jumlah tersebut melampaui target OJK yang hanya Rp 217,02 triliun.
Bhima menuturkan, obligasi korporasi lebih menarik daripada surat utang negara (SUN) karena lebih beragam dan yield-nya lebih menarik.
”Terutama obligasi dari perusahaan keuangan. Investment grade semakin baik dan sektor finance selalu mengikuti didorong oleh suku bunga 2018,” ujarnya.
Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra memperkirakan, tahun depan penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 158 triliun.
Bhima Yudhistira mengungkapkan, korporasi bisa jadi menganggap memberikan yield obligasi akan lebih menarik ketimbang membayar bunga utang bank.
- Waspada Investasi Bodong, Kerugian Masyarakat Mencapai Rp 139,67 Triliun
- Bunga Fintech Turun 0,3% per Hari, AdaKami Ajak Nasabah Lakukan Hal Ini
- Rencana Prabowo Optimalkan Pajak di Program Makan Gratis Mengancam Pembangunan IKN
- Kebijakan OJK Dinilai Jitu Dalam Menjaga Stabilitas Sektor Keuangan
- OJK Bikin Roadmap Pinjol Lebih Bermanfaat dan Melindungi Konsumen
- Bank DKI Dukung Program OJK Ajarkan Mak-mak Literasi Keuangan Syariah