Ogah 'Di-Bully' Arab Saudi Cs, Qatar Tolak Tawaran Damai

Ogah 'Di-Bully' Arab Saudi Cs, Qatar Tolak Tawaran Damai
Qatar. Foto: Aljazeera

Sebanyak 13 permintaan yang diajukan Saudi dan negara-negara sekutunya memang sulit dipenuhi oleh Qatar. Salah satunya adalah untuk menutup Al Jazeera Media Network.
Padahal, sejak awal Qatar menegaskan tidak akan bernegosiasi tentang Al Jazeera. Media yang memiliki biro terbanyak kedua di dunia setelah BBC itu tidak boleh diganggu gugat.

Saudi dan negara-negara Teluk lainnya menuding Al Jazeera menyediakan platform untuk para ekstremis. Media yang berbasis di Doha itu juga dituding sebagai alat untuk mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara tetangga.

Permintaan lainnya, misalnya menutup pangkalan militer Turki di Qatar, juga tidak bisa dilakukan dalam hitungan hari. Sebab, itu merupakan kerja sama jangka panjang dengan Teheran.

Saudi dan sekutu mengancam bakal menambah sanksi untuk Qatar jika menolak tawaran yang diajukan via Kuwait itu. Tetapi, hingga kini, belum diketahui hukuman tambahan apa yang bakal dijatuhkan ke Qatar.

Syekh Mohammed menegaskan bahwa pihaknya tidak takut dengan ancaman sanksi tambahan itu. Pun jika akhirnya Saudi dan sekutu memilih jalur militer untuk penyelesaian.

Yang jelas Qatar masih terbuka jika negara-negara yang memblokadenya saat ini ingin berdialog. Namun, rupanya permintaan tersebut sulit dipenuhi.

Sejak awal Saudi dan para sekutu enggan bernegosiasi dengan Qatar. Sebanyak 13 permintaan yang mereka ajukan juga tidak bisa dinegosiasikan. Begitu tenggat waktu berakhir, tawaran damai hangus dan tidak berlaku lagi.

Salah seorang duta besar UEA untuk Rusia menyatakan bahwa sanksi baru akan meluncur begitu batas akhir sudah habis.

Ketegangan di antara negara-negara Arab tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat. Pasalnya, Qatar masih teguh menolak di-bully Arab Saudi Cs.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News