Ogah Dikarantina, Sejumlah Warga Australia Menolak Dievakuasi dari Wuhan

"Pemerintah tidak akan mengirim warganya ke pusat penahanan Christmas Island, jika mereka yang terperangkap di Wuhan adalah warga kulit putih Australia," katanya.
"Sebagai seorang ibu, saya akan merasa sangat menyesal membawa anak perempuan saya ke pusat penahanan untuk tujuan karantina."

Ia juga mengatakan pemerintah tidak melakukan konsultasi dengan warga sebelum membuat pengumuman.
"Kami terpaksa menerima tawaran ini ... kami tidak punya pilihan lain karena Pemerintah hanya memberi kami satu opsi untuk bertahan hidup," katanya.
10 orangtua mengaku kepada ABC jika mereka telah diminta membayar $1.000 per orang, termasuk anak-anak dan bayi, untuk diterbangkan keluar China.
Mereka mengatakan telah menerima telepon dari Konsulat Australia di Shanghai dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).
Dalam pernyataannya, DFAT mengatakan penarikan biaya "adalah praktik standar selama bertahun-tahun dalam kasus-kasus di mana Pemerintah memberikan bantuan penjemputan, dimana warga Australia diharuskan berkontribusi pada biaya pemulangan mereka."
Orangtua dari beberapa anak Australia yang terperangkap di kota Wuhan, Cina akibat wabah virus corona telah menyampaikan pandangannya soal rencana evakuasi yang diusulkan pemerintah
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina