Ogah Disandera Amerika, Tiongkok dan Rusia Jauhi Dolar

Ogah Disandera Amerika, Tiongkok dan Rusia Jauhi Dolar
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Reuters

Selain itu, Negeri Beruang Merah dituding terlibat campur tangan dalam Pemilu AS 2016 lalu dan melakukan aksi memata-matai. Setidaknya minimal ada 60 sanksi yang dijatuhkan ke individu maupun perusahaan Rusia. Baik itu berupa pembekuan aset, larangan perjalanan, maupun berbagai hal lainnya.

Sementara itu, Tiongkok terkena sanksi secara tidak langsung. Sebagian besar karena perusahaan dan individu negeri panda tersebut bertransaksi dengan negara-negara yang terkena sanksi AS seperti Iran dan Korea Utara (Korut). ''Saya yakin sanksi itu tak adil,'' terang Denisov.

Dia mencontohkan, teknologi 5G yang dikembangkan Huawei Technologies. Washington melarang Huawei menjual teknologi 5G-nya ke perusahaan-perusahaan AS dengan alasan keamanan.

Banyak perusahaan Rusia kini sulit membuka rekening bank komersial. Para pebisnis global lebih suka bermain aman dengan menghindari transaksi dengan Rusia sama sekali.

Sebelumnya, Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa Rusia dan Tiongkok harus bekerja sama untuk menentang proteksionisme perdagangan. (sha/c22/sof)


Rusia dan Tiongkok berusaha mengurangi dominasi mata uang dolar AS. Terutama dalam perdagangan dua negara.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News