Ogah Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Perdana Menteri Australia Dukung Larangan Kedatangan dari India

Kecil kemungkinan akan dipenjara atau didenda
PM Morrison juga mengatakan bahwa menurutnya kecil kemungkinan akan ada warga Australia akan dijatuhi hukuman penjara atau dikenai denda.
"Saya kira kemungkinan hal ini terjadi hampir mendekati titik nol," katanya.
"Masalah seperti ini selalu ditangani secara bertanggung jawab dan secara proporsional, dan itulah yang saya harapkan juga akan dilakukan petugas," tambahnya.
"Saya mengatakan bahwa kemungkinan adanya sanksi sangat kecil, dan itulah kenyataannya."
PM Morrison juga yakin bahwa penerbangan khusus dari India akan kembali dimulai setelah tanggal 15 Mei.
Namun pernyataan bahwa kemungkinan hukuman diterapkan hampir tidak ada dipertanyakan oleh Menteri Luar Negeri Bayangan Penny Wong.
"Kami memiliki pertanyaan sederhana, dan saya kira banyak warga Australia juga berpikiran serupa, mengapa diumumkan?" katanya.
"Bila kemungkinannya hukuman diterapkan tidak ada sama sekali, apakah satu-satunya alasan untuk terlihat hebat dan tegas malah sekarang menjadi hal yang menampar mukanya sendiri?
Perdana Menteri Australia Scott Morrison membela kebijakan pemerintah untuk melarang kedatangan dari India sampai tanggal 15 Mei, dengan mengatakan kemungkinan seseorang dijatuhi hukuman penjara karenanya hampir tidak ada
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya