Ogah Masuk Rusun, Korban Penggusuran Rawajati Pilih Tidur di Tenda

Ogah Masuk Rusun, Korban Penggusuran Rawajati Pilih Tidur di Tenda
Area pemukiman warga di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan yang digusur Pemprov DKI, Rabu (31/8) lalu. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Beberapa korban penggusuran Rawajati masih menolak direlokasi ke rumah susun yang disiapkan Pemprov DKI sebagai kompensasi di Marunda, Jakarta Utara. Mereka memilih tinggal di tenda-tenda darurat di sekitar lokasi penggusuran.

Lurah Rawajati Rudi Budijanto mengatakan, keberadaan tenda korban gusuruan tersebut mengganggu ketertiban umum. Karena itu, pihaknya bersama aparat dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terus melakukan pendekatan persuasif kepada mereka agar mau pindah ke rusun.

"Ada (tenda korban) yang menutup jalan di pertengahan Rawajati Barat. Jadi warga ada yang komplain karena harus muter jauh mau ke rumah masing-masing. Jadi lewat jalan belakang makam pahlawan (Kalibata) jauh," urainya ketika ditemui, Minggu (4/9).

Rudi berharap para korban itu bisa mengerti dampak dari aksi mereka dan bersedia direlokasi ke rusun. Bagi korban yang memiliki usaha di sekitar Rawajati, Pemprov DKI akan memfasilitasi dengan menyediakan lapak di Pasar Tebet.

Namun, lanjut dia, tidakan tegas akan diambil kalau mereka terus ngotot. Pasalnya, banyak warga yang sudah mengeluh karena terganggu keberadaan korban gusuran tersebut.

"Saya sampaikan kalau masih diblokir akan ditertibkan untuk dibuka karena itu Jalan Umum," tegasnya. 

Sementara itu, lima hari setelah penggusuran, tim dari Sudin Kebersihan, Pertamanan dan Bina Marga Pancoran bersama PPSU Kelurahan Rawajati masih terus membersihkan puing-puing bekas rumah warga. Pembersihan sisa puing dimulai dari depan ke arah masuk. (ibl/dil/jpnn)


JAKARTA - Beberapa korban penggusuran Rawajati masih menolak direlokasi ke rumah susun yang disiapkan Pemprov DKI sebagai kompensasi di Marunda,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News