OJK Pilih Komisioner Baru, Rektor UI: Harus yang Bisa Turun ke Lapangan

OJK Pilih Komisioner Baru, Rektor UI: Harus yang Bisa Turun ke Lapangan
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro. ANTARA/Feru Lantara

“Katakanlah di situ (OJK) dari akademisi, tapi tidak bisa turun ke lapangan, bisa ada kemungkinan data analytic itu menangkap variabel yang lain. Bisa beda. Karena itu, harus ada teamwork, collegial leadership.”

Soal memahami pihak yang terdampak pada keputusan yang dibuat, juga ditekankan Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia Prihatmo Hari Mulyanto.

Menurut Hari, pimpinan OJK berikutnya, mesti memahami masalah yang muncul, baik perubahan digitalisasi keuangan maupun tradisional.

Soal keuangan digital, Hari mencontohkan fenomena pinjaman online. “Ibarat pisau bermata dua. Kebijakan bagus, tapi pengawasan tidak bagus, pelakunya tidak terseleksi, maka akhirnya mencelakakan masyarakat,” kata Hari. Kriteria ini merupakan satu dari lima harapan APRDI, terhadap komisioner OJK 2022-2027.

Selain paham perilaku yang terdampak kebijakan, sosialisasi kebijakan juga mesti lebih komunikatif. “Memanfaatkan jasa profeisonal dengan teknologi komunikasi yang efektif. Peningkatan fokus produk dengan literasi dan inklusif,” ujar Hari.

Selanjutnya, harapan pada pengawasan oleh OJK mesti lebih memahami industri keuangan yang sekarang maju pesat. Hari menyarankan, komisioner OJK merupakan kombinasi birokrat dan profesional yang senior.

“Karena kami melihat banyak pelanggaran yang modusnya makin aneh-aneh, pinter. Jadi kalau hanya di birokrat tidak bisa melihat yang terjadi. Kalau profesional bisa mendeteksi di awal. Sehingga pelanggaran bisa diketahui. Dan ada efek jera dengan penegakan hukum.”
Hari melihat komposisi 155 calon komisioner sangat beragam. “Ada yang masih menyala-nyala, semangat 45. Struktur kepemimpinan mesti menimbang komposisi dari mana spesialisasinya, disiplinnya, dan demografinya.”

Soal kolegial yang sempat disinggung Rektor UI Air Kuncoro, Hari menilai hal yang memang diperlukan. Tapi dia belum melihat kolegial itu pada hasilnya. “Saya enggak tahu apakah konsep kolegialnya jalan. Padahal itu penting, karena struktur OJK terdiri dari beragam latar belakang.” Menurut Hari, bila ada kekosongan kapabilitas, semestinya OJK bisa menggunakan tenaga profesional.

Panitia seleksi dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tengah memroses pemilihan calon komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022-2027.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News