Ojo Kesusu, Ojo Keliru
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dalam hal ini jangkauan Kuasa dari seorang penguasa dapat diukur dari seberapa jauh jarak warga dari pusat.
Warga yang berada di daerah perbatasan harus memiliki hak yang sama dengan warga yang dekat dengan pusat kekuasaan.
Kekuasaan Jawa bersifat sentrifugal atau terpusat, tidak terdesentralisasi.
Undang-Undang Omnibus Law yang meringkus semua kewenangan dari ke pusat adalah salah satu indikator kekuasaan Jawa yang terpusat.
Ketika terjadi upaya perebutan kuasa maka tiga hal yang dilakukan seorang raja, yaitu penghancuran lawan dan penceraiberaian kekuatan lawan, penyerapan melalui tekanan diplomatik, serta cara-cara yang halus, ataupun kombinasi dari keduanya.
Jokowi sekarang tengah memainkan politik kuasa ala Jawa. Dia tidak akan melepaskan kuasa itu begitu saja, dan manuver-manuver yang dilakukan sekarang menunjukkan bahwa Jokowi berusaha untuk tetap mempertahankan kasekten supaya tetap berada pada orang yang dipilihnya. (*)
Video Terpopuler Hari ini:
Soal suksesi kepresidenan 2024, Jokowi selalu memakai idiom Jawa. Dia memakai narasi ojo kesusu di depan Projo. Di Surabaya Jokowi memakai narasi ojo keliru.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi