Oknum TNI Tergiur Praktik Jual Beli Senjata di Papua, Christina Aryani Bereaksi, Simak

Oknum TNI Tergiur Praktik Jual Beli Senjata di Papua, Christina Aryani Bereaksi, Simak
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Foto: Dok. Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendorong temuan terkait maraknya praktik jual beli senjata dan amunisi khususnya di Kodam Cenderawasih dibawa dalam Rapat Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI.

Kasus ini pantas menjadi perhatian supaya segera diambil langkah pencegahan dan penindakan yang efektif.

Bukan hanya itu, kata Christina Aryani, DPR ingin mendengarkan secara utuh penjelasan Panglima TNI terkait hal tersebut.

“Kami ingin angkat ini di rapat internal terlebih dahulu pekan depan supaya masuk agenda Rapat dengan Panglima TNI. Soal ini amat serius dan kami di DPR tentu ingin mendengar penjelasan utuh dari Panglima TNI terkait informasi yang selama ini beredar,” ungkap Christina Aryani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/5).

Praktik jual beli senjata dan amunisi, menurut Christina, makin terbuka seusai penjelasan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang mengungkap ada 24 kasus jual beli senjata dan amunisi sejak tahun 2022 yang dilakukan oknum anggota TNI.

Mayjen Saleh mengakui ada oknum prajurit tergiur menjual senjata api dan amunisi karena harganya yang mahal.

"Kami apresiasi ada keterbukaan dari TNI mengenai hal ini yang tentu mempermudah jalan untuk segera menghentikan praktik amat sangat tidak manusiawi ini. Karena sama saja dengan memberi jalan membunuh sesama prajurit TNI dan meneror masyarakat sipil,” tegas Christina.

Politikus Partai Golkar ini meyakini masih banyak informasi lain yang perlu digali dengan Panglima TNI menyangkut hal ini.

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani bereaksi soal temuan maraknya praktik jual beli senjata dan amunisi khususnya oleh oknum TNI di Kodam Cenderawasih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News