Omzet Pedagang Hewan Kurban dan Kiat Obati Serudukan Sapi

Omzet Pedagang Hewan Kurban dan Kiat Obati Serudukan Sapi
Pekerja yang berada di Rumah Potong Hewan (RPH) Banjarmasin, bersiap mengganti air minum sapi-sapi yang ditanganinya, jelang Iduladha. WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

jpnn.com - Pedagang hewan kurban untuk perayaan Iduladha meraup keuntungan. Omzetnya mencapai miliaran rupiah.

ENDANG dan WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin

Wartawan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) menemui beberapa orang pedagang sapi kurban di Banjarmasin. Salah satunya adalah H Budi Wijaya. Pedagang sapi kurban ini mendatangkan sapi kurban dari Madura.

Tak tanggung-tanggung jumlah sapi yang didatangkan musim kurban ini mencapai 300 ekor. “Alhamdulillah biasanya terjual semuanya,” kata Budi.

Dia mengatakan bisnis daging kurban adalah bisnis keluarga. Ada yang diserahi mengelola sapi potong yang dijual setiap hari kepada pedagang, ada juga yang mengelola sapi kurban.

Biasanya, kata Budi sapaan akrab pria berkacamata ini, dia sengaja berangkat ke Madura beberapa bulan sebelumnya untuk memilih sendiri sapi-sapi yang akan didatangkan. Pasca Idulfitri 2018, sapi-sapi ini dikirim dari Madura ke Banjarmasin.

Setibanya di Banjarmasin, semua hewan itu langsung dikarantina oleh pihak berwenang untuk menjalani pemeriksaan. “Nanti sapi-sapi itu diberi surat keterangan kesehatan,” ujar pria kelahiran 2 April 1971 ini.

Berapa harga sapi yang dia jual? Budi mengatakan harga bervariasi. Mulai harga Rp12,5 juta hingga puluhan juta. Tergantung besar kecilnya sapi.

Pedagang hewan kurban mendatangkan sapi untuk Iduladha dari Madura, bisa meraup omzet hingga miliaran rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News