Operator Mandul, Foke Bikin Satgas Air

Operator Mandul, Foke Bikin Satgas Air
Operator Mandul, Foke Bikin Satgas Air
Seharusnya, kata Nurdin, pengambilalihan Gubernur dengan membentuk satgas air menjadi tamparan keras operator air yang tidak mampu menuntaskan kewajibannya. Apalagi, kinerja operator selama ini buklan gratis. Tapi dibayar dengan menggunakan uang rakyat. Masyarakat yang menjadi para pelanggan air juga membayar rutin setiap bulannya. Bahkan, ketika telat membayar, operator yang dianggap “gagal” itu masih menjatuhkan sanksi denda hingga pemutusan.

Bahkan, meskipun pelayanannya masih dipertanyakan masyarakat, Aetra sempat menuntut masyarakat yang menunggak membayar tagihan hingga ke pengadilan. Hal itu pernah dilakukan pada 27 Mei 2009 lalu. Aetra mengajukan gugatan terhadap 5 eks-pelanggan dengan total tunggakan Rp 200 juta.

“Sekarang pertanyaannya, kalau operator saja berani menuntut masyarakat  hingga ke pengadilan gara-gara telat membayar tagihan, sudah seharusnya masyarakat ganti menuntut operator jika tidak memenuhi kewajiban. Masak masyarakat yang ditindas. Pelanggan adalah raja,” kata Direktur Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif Legislatif (Majelis) Sugiyanto.

Setelah Kowalisi (komunitas warga Jakarta peduli air bersih) terbentuk beberapa waktu lalu, seluruh pengaduan masyarakat akan ditindaklanjuti. Jika jumlahnya cukup banyak, akan dilakukan class action kepada operator. Seperti para korban krisis air bersih di Jakarta Utara. Warga sudah cukup capek dengan krisis air selama ini. Bukan hanya air ngadat, tapi juga keruh, berwarna kekuning-kuningan, merah bahkan hitam dan berbau.

JAKARTA -Langkah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo membentuk satgas pencurian air patut diacungi jempol. Pasalnya, tingginya tingkat pencurian air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News