Opo Tumon?

Oleh: Dahlan Iskan

Opo Tumon?
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

Respons dari berbagai pihak yang menerima surat macam-macam. ada yang pro dan langsung bereaksi ada yang cuek bebek, proyeknya jalan terus.

Dasar orang kreatif hanya setahun setelah terungkap kalau dikhianati dan tidak lagi melakukan kunjungan ke Jakarta gurunya dapat inspirasi baru untuk menyempurnakan sistem konstruksi fondasi ciptaannya karya cipta yang baru menyempurnakan sistem fondasi yang sudah teruji ramah gempa.

Sekarang dengan tambahan temuan yang baru berupa pasak vertikal di samping mempersulit gedung menjadi miring juga sekaligus menjamin proses settlement semakin water pass.

Sang guru kemudian memasarkan sendiri sistem fondasi dengan paten baru.

Sang guru mempergunakan nama perusahaan yang berbeda.

Mendengar kalau sang gurunya memperoleh proyek dengan mempergunakan paten barunya si murid yang tidak tahu diri menjadi gelap mata.

Si murid membuat laporan polisi dengan tuduhan bahwa proyek yang dibangun dengan sistem fondasi yang direncanakan oleh gurunya menggunakan paten baru adalah menjiplak fondasi yang hak patennya dia pegang.

Si murid lupa atau pura–pura lupa bahwa penemu dari sistem fondasi yang hak patennya dia pegang, dengan sistem fondasi dengan paten baru itu penemunya sama yaitu gurunya.

Seminggu setelah sidang ketiga di Pengadilan Negeri Surabaya, Ryantori meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News