Oposisi Libya Duduki Pinggiran Tripoli
Senin, 28 Februari 2011 – 05:50 WIB
"Hari ini (kemarin) Zawiyah telah bebas (dari rezim Kadhafi) seperti halnya Misrata dan Benghazi. Kadhafi sudah gila. Pasukan dan milisinya menembaki kami secara membabi buta dengan roket dan granat," tutur Mustafa, seorang demonstran.
Baca Juga:
Perkembangan di Zawiyah tersebut menjadi suatu indikasi bahwa kekuasaan Kadhafi makin tenggelam. Kamis lalu (24/2) Kadhafi menuding warga kota itu disusupi jaringan Al Qaidah. Kadhafi juga menuduh pemuda kota tersebut dibuat mabuk oleh narkoba yang diberikan kekuatan asing.
Dengan jatuhnya Zawiyah, demonstran dan oposisi tampaknya siap merebut Tripoli. Pasukan keamanan Kadhafi masih menduduki ibu kota. Sedikitnya, ada enam pos pemeriksaan yang dikuasai tentara Kadhafi di sepanjang jalan dari Tripoli ke Zawiyah. Setiap pos dilengkapi sedikitnya satu tank.
Oposisi dan pemberontak telah mengantisipasi pula kemungkinan jatuhnya Kadhafi. Hal itu terbukti dari terbentuknya pemerintahan sementara oleh kubu pemberontak dan oposisi. Eks Menteri Kehakiman Mustafa Abdel-Jalil yang mengundurkan diri telah ditunjuk sebagai kepala pemerintahan sementara.
TRIPOLI - Situasi di Libya terus memanas. Demonstran bersama oposisi dan tentara yang membangkang terus memperluas control atas wilayah di Libya.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara