Oposisi Syria Bentuk Dewan Militer
Setelah PBB Desak Gencatan Segera
Jumat, 23 Maret 2012 – 10:50 WIB
DAMASKUS - Presiden Syria Bashar al-Assad agaknya tak mengindahkan seruan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengakhiri kekerasan di negerinya. Kemarin (22/3), bentrok baru justru pecah di Kota Homs. Jumlah korban tewas yang sudah melebihi angka 9.000 jiwa pun terus bertambah. Bersamaan dengan itu, oposisi Syria mulai membentuk dewan militer.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyesalkan terus jatuhnya korban jiwa di Syria. Diplomat asal Korea Selatan (Korsel) itu kembali menyerukan kepada rezim Assad dan oposisi Syria untuk mewujudkan perdamaian seperti yang tertuang dalam rancangan yang diusulkan Utusan Khusus PBB dan Liga Arab untuk Syria Kofi Annan.
Baca Juga:
"DK PBB juga telah mengirimkan pesan yang sangat tegas pada Syria supaya mengakhiri kekerasan," tegas Ban dalam pernyataan yang disampaikannya saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (22/3).
Ban yang sedang melakukan lawatan ke Asia Tenggara tersebut mendesak Assad dan oposisi Syria mewujudkan gencatan senjata. Jadi, Palang Merah Internasional dan organisasi kemanusiaan lain bisa segera mendistribusikan bantuan bagi warga. "Palang Merah hanya minta gencatan senjata selama beberapa jam setiap harinya," tutur tokoh 67 tahun tersebut.
DAMASKUS - Presiden Syria Bashar al-Assad agaknya tak mengindahkan seruan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengakhiri kekerasan di negerinya.
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa