Oposisi Tembak Jet Tempur Libya
Pertempuran Sengit Berlanjut, Kadhafi Pawai Kemenangan
Senin, 07 Maret 2011 – 06:46 WIB

Oposisi Tembak Jet Tempur Libya
TRIPOLI -- Pemimpin Libya Muammar Kadhafi tetap percaya diri meski kubu oposisi terus berupaya menembus Tripoli dan menjatuhkan dirinya. Setelah masuk daftar target Interpol, tokoh yang berkuasa lebih dari 41 tahun di Libya itu kemarin (6/3) mengubah sejumlah jalan di pusat ibu kota menjadi arena perayaan kemenangan kekuasaannya. Stasiun televisi pemerintah Libya memberitakan kemarin bahwa massa di Lapangan Hijau merayakan keberhasilan tentara pro-Kadhafi merebut kembali kota pelabuhan di timur, Tobruk. "Kemenangan di pagi hari, oh rakyat Libya. Kemenangan atas Kota Tobruk dari kelompok teroris," tutur penyiar stasiun televisi pemerintah.
Sejak pagi, ribuan para pendukung Kadhafi turun ke jalan sambil melambaikan bendera nasional dan menembakkan senjata ke udara. Jalan-jalan di Tripoli makin dibuat bising dengan bunyi klakson dan ingar-bingar irama musik. Selanjutnya, massa berkumpul di Lapangan Hijau, pusat Kota Tripoli.
Baca Juga:
Pawai atau arak-arakan massa itu diklaim sebagai perayaan kemenangan atas para pemberontak anti-Kadhafi di sejumlah kota di Libya. "Kadhafi tak bisa dikalahkan," seru Salah Bilkhail, seorang insinyur yang menjadi pendukung Kadhafi. "Al Qaidah dan Amerika telah membuat plot untuk merebut minyak Libya. Upaya mereka tidak akan pernah berhasil," lanjut dia.
Baca Juga:
TRIPOLI -- Pemimpin Libya Muammar Kadhafi tetap percaya diri meski kubu oposisi terus berupaya menembus Tripoli dan menjatuhkan dirinya. Setelah
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza