Orang Tua Pembunuh Sopir Go-Car Minta Maaf Pada Keluarga Tri

Orang Tua Pembunuh Sopir Go-Car Minta Maaf Pada Keluarga Tri
Kapolda Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menunjukkan barang bukti saat rilis kasus, dan foto (kanan) tersangka begal yang masih buron. Foto: Budiman/Sumeks

“Kami betul-betul memohon maaf kepada keluarga yang ditinggalkan atas perbuatan anak-anak kami,” ujarnya lalu berurai air mata. Kasidin menghentikan obrolannya sejenak. Penyakit darah tingginya kumat.

Karena kejadian ini, dia mengaku susah tidur. Bahkan sulit menelan makanan. Terus memikirkan perbuatan Hengki. “Kita malah tidak tenang karena Hengki belum ditemukan dan ditangkap, Pak. Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk melakukan penindakan,” ucapnya.

Dari rumah Hengki, Minggu siang (1/4), media ini kembali mendatangi rumah Tyas yang hanya 200 meter dari tempat Hengki. Tapi tak ada orang atau keluarga Tyas di sana. Dari luar, pintu depan rumah digembok. “Mungkin ke Palembang atau ke rumah ayuknya, Mas,” ujar Wawan, tetangga Tyas.

Terpisah Kholifah, pacar tersangka Bayu menceritakan selepas tamat, kekasihnya itu sempat kemana-mana mencari pekerjaan. “Sempat ke Jakarta, mau melamar kerja di kantor. Dia kan lulusan Akuntansi, tapi lamarannya ditolak. Sempat juga ke Pekanbaru setengah bulan, tapi karena tidak ada duit buat bayar kontrakan akhirnya pulang,” katanya.

Bayu sendiri, sebutnya, tulang punggung keluarga. Dia sempat jualan walet, kadang ikut bertani. “Dia sempat curhat ingin biayai bapaknya berobat,” ujarnya. Hanya saja, Kholifah tak menyangka kalau sang pacar terlibat kasus perampokan yang menewaskan sopir taksi online.

Sementara, warga desa setempat banyak yang tak tahu kasus perampokan melibatkan 4 pemuda Lalan. Kecuali, yang tahu itu hanya warga yang melek internet. Punya akun media sosial seperti Bayu.

“Kalau saya tahunya dari Instagram dan Facebook. Lihat kabar di ‘dinding’ Facebook saya, ternyata pelakunya adalah adik tingkat di SMK Lalan. Tetangga desa saya, yaitu Poniman dan Bayu Irmansyah,” kata pria yang saat ini membantu orangtuanya menjaga warung makan di Desa Mulya Jaya, Senin.

Dikatakan, Bayu jurusan Akuntansi. Sedangkan Poniman Pertanian. “Nama saya memang sama dengan Bayu Irmansyah. Makanya kemarin sempat dikira salah satu tersangka yang ditangkap karena nama kami mirip,” bebernya. “Kades datang dan mengecek apakah betul saya ditangkap. Ternyata Bayu yang lain,” katanya lagi.

Jenazah Poniman, 22, tersangka pembunuhan sopir Go-Car, Tri Widyantoro, yang tewas ditembak polisi akhirnya dijemput pihak keluarga di RS Bhayangkara Palembang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News