Orangtua: Anak Saya Rajin Ibadah, Selalu Bawa Alquran, Kok Dibilang Teroris

Orangtua: Anak Saya Rajin Ibadah, Selalu Bawa Alquran, Kok Dibilang Teroris
Hadi dan Tegar ditangkap Densus 88, Jumat (5/8) di rumah ini. Foto: Batam Pos/jpg

Hamidin dan Darma memang belum berinisiatif untuk menghubungi Hadi, sebab kebiasaan sehari-hari saat Hadi kerja memang ponselnya tak bisa dihubungi. "Tunggu saja nanti dia pulang," ujar Darma.

Dijelaskan Hamidin bahwa putra pertama dari tiga bersaudara itu memang dikenal pribadi yang pendiam dan tidak pernah berbuat onar layaknya anak muda lainnya. "Dia sangat tekun dalam beribadah," ujar Hamidi.

Hampir setiap malam Hadi kata Hamidi memang rutin mengikuti kegiatan pengajian di masjid sehingga dia beranggapan anaknya itu anak baik-baik dan tidak mungkin terlibat dalam kegiatan kriminal ataupun teroris. 

"Apa salah dia rajin ngaji? Setahu saya tak ada yang salah selama ini dengan cara dia meyakini agamanya (Islam). Dia anak yang penurut," tutur Hamidi.

Memang Hadi kata Hamidi terlihat agak menonjol dalam mendalami dan menjalani ajaran agamanya, namun sebagai orangtua Hamidi malah bersyukur karena anaknya seorang yang taat beribadah dan berbakti. 

"Dia memang selalu bawa Alquran dan buku-buku agama kalau keluar, tapi itu kan hal yang wajar sebagai seorang Muslim," ujarnya.

Aktivitas Hadi memang selalu dipantaunya, namun bagaimanapun Hamidi mengaku tak bisa setiap saat mengikuti atau mengawasi sang anak. 

"Dia sudah dewasa, ya tak mungkin saya mau awasi setiap saat. Dia bergaul main biasa saja sama dengan anak muda lainnya. Cuman ya bedanya dia memang tetap tekun dan rajin beribadah," ujar Hamidi.

BATAM - Hadi Gusti Yandi dan M Tegar dua dari enam orang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terkait dugaan jaringan teroris di Batam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News