Ortu Terbiasa Teriak 'Jangan' pada Anak, Ini Dampaknya

Ortu Terbiasa Teriak 'Jangan' pada Anak, Ini Dampaknya
PANJAT POHON: Daniel (3), sudah terbiasa memanjat pohon. Ibundanya, Merry Dhae, tidak pernah melarangnya. Daniel juga tidak pernah jatuh. Foto: Soetomo Samsu/JPNN

jpnn.com - SUDAH biasa kita dengar, orang tua teriak "jangan" tatkala melihat si buah hati mencoba memanjat pohon, tangga, atau sejenisnya yang dianggap membahayakan.

Rupanya, larangan-larangan di masa kecil cukup berdampak psikologis di kemudian hari. Anak berpotensi mengalami fobia.

Anggota Big Family Hynotist & Hypnotherapy (BFH2) Moch. Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai pengalamannya menangani klien, ditemukan fobia yang disebabkan oleh larangan di masa lalu.

“Ada kasus klien yang mengatakan fobia tangga atau ketinggian karena masa lalunya dia dilarang orangtuanya karena selalu dibilang itu bahaya,” ujarnya saat berbincag dengan Gobekasi (Grup JPNN) di Grand Wisata, Tambun Selatan, Minggu (18/1).

Kasus lain, lanjut Symasul, yaitu anak yang mudah sakit akibat air hujan. Ini juga disebabkan omongan orang tua yang tertanam di benak di anak.

“Air shower dan air hujan kalau dilihat sama kan, keduanya jatuh ke kepala. Tetapi karena orangtua sering mengatakan jangan kena hujan nanti flu, batuk, pilek maka itu akan benar dan terus terjadi,” terangnya.

Menurutnya, bila hal tersebut sudah terlanjur terjadi, fobia dapat disembuhkan dengan hipnoterapi klinis.

“Sesuai dengan izin klien hipnoterapis akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar, kemudian mencari akar masalahnya setelah itu dinetralkan emosi negatifnya hingga fobia tersebut hilang,” katanya.

SUDAH biasa kita dengar, orang tua teriak "jangan" tatkala melihat si buah hati mencoba memanjat pohon, tangga, atau sejenisnya yang dianggap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News