Pabrik Alumina Terbesar Asean Diresmikan

Dihadiri Menteri ESDM dan Menteri BUMN

Pabrik Alumina Terbesar Asean Diresmikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wajik bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Dirut PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, Tato Tato Miraza menekan tombol sirine sebagai tanda diresmikannya PT Indonesia Chemical Alumina, pabrik pengolahan alumina terbesar se-Asia Tenggara,di Tayan, Kabupaten Sanggau, Senin (28/10). Foto: Rakyat Kalbar/JPNN

jpnn.com - TAYAN- PT Indonesia Chemical Alumina, pabrik pengolahan alumina terbesar se-Asia Tenggara, memulai produksinya ditandai penekanan tombol sirine oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wajik, di Tayan, Kabupaten Sanggau, Senin (28/10).

Peresmian produksi perdana Chemical Grade Alumina (CGA) bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Dirut PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, Tato Tato Miraza, itu menjadi sejarah investasi terbesar di Kalbar senilai USD500 juta.

Disaksikan ratusan undangan baik pejabat pusat dan daerah, Menteri ESDM Jero Wacik dengan bangga mengungkapkan kalau masa persiapan produksi ini tiga bulan lebih cepat dari jadwal semula. “Hari tanggal 28 Oktober adalah hari Sumpah Pemuda. Hari ini kita resmikan proyek Tayan. Ini bagian dari Sumpah Pemuda,” ujar Jero Wacik dalam sambutannya.

Selama ini, lanjut Jero Wacik, Indonesia mengekspor bahan mentah bauksit yang disebutnya sebagai mengekspor Tanah Air. Banyak bahan tambang diekspor mentah tanpa memberikan nilai tambah bagi Negara dan masyarakat.

“Dulu bauksit, nikel, bijih besi, kita garuk begitu saja terus dikapalkan ke luar negeri. Itu saya sebut mengekspor tanah air. Sekarang tidak boleh begitu. Kita harus proses sehingga ada nilai tambah,” ujarnya.

Dijelaskan Menteri ESDM, CGA merupakan bahan baku produk elektronik dan hitech lainnya seperti LCD screen, integrated circuit, serta produk bahan bangunan.  lain-lain. “CGA ini nantinya akan diekspor sebanyak 200 ribu ton ke Jepang, sedangkan 100 ribu ton untuk Indonesia,”  kata Jero Wacik.
 
Indonesia-Jepang 80:20
Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan, pengolahan alumina di Tayan ini merupakan proyek terbesar di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. “Karena baru ada satu ini di Indonesia dan Asia Tenggara, berarti ini yang terbesar,” katanya.

Konstruksi pabrik anak perusahaan PT Antam Tbk ini sudah dikerjakan sejak 11 April 2011. Pabrik ini akan mengolah bauksit dengan kapasitas 300 ribu ton CGA per tahun dari 850 ribu wmt bijih bauksit tercuci pertahun.

Produksi PT Indonesia Chemical Alumina bertujuan ekspor ke Jepang dan beberapa negara lain termasuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia.  Bahkan sebagai sumber bahan baku dari PT Inalum di Asahan, yang pada 1 November 2013 ini kembali ke pangkuan Indonesia.

TAYAN- PT Indonesia Chemical Alumina, pabrik pengolahan alumina terbesar se-Asia Tenggara, memulai produksinya ditandai penekanan tombol sirine oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News