Pacu Ekspor Kertas ke Iran

Pacu Ekspor Kertas ke Iran
Pacu Ekspor Kertas ke Iran
JAKARTA - Bisnis pelaku usaha nasional bakal terkatrol peningkatan hubungan dagang bilateral. Saat ini pemerintah tengah melakukan negosiasi kerjasama perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA) yang merupakan perjanjian bilateral. Dalam negosiasi tersebut termasuk dibahas mengenai pos tarif untuk komoditas kertas.

Direktur Jenderal Kerjasama perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan ada beberapa pos tarif yang diajukan dalam PTA tersebut. "Termasuk produk kertas. Total kami mengajukan 776 pos tarif dengan nilai ekspor USD 305 juta," urainya dalam diskusi panel terkait hambatan aktifitas ekspor-impor dan hubungan perdagangan Indonesia dan negara-negara Timur Tengah kemarin (16/3).

Dalam perjanjian tersebut, Iran mengajukan 522 pos tarif dengan nilai impor USD 120 juta. Sebelumnya, ekspor non migas Indonesia ke Iran sempat mencapai posisi tertinggi pada 2008 lalu dengan nilai USD 697 juta. Kemudian menurun sampai USD 506 juta saja. Nah tahun lalu, nilai ekspor mengalami kenaikan sampai USD 639 juta.

Dia menuturkan, kerjasama hubungan dagang tersebut menilai besarnya potensi yang dimiliki Iran. Dikatakan, tarif yang tinggi cukup menghambat kinerja ekspor. Alasannya, Iran tidak termasuk dalam anggota WTO sehingga mereka bisa memberlakukan biaya tinggi.

JAKARTA - Bisnis pelaku usaha nasional bakal terkatrol peningkatan hubungan dagang bilateral. Saat ini pemerintah tengah melakukan negosiasi kerjasama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News