Padi Hancur Diserang, Petani Menjerit

Padi Hancur Diserang, Petani Menjerit
Ilustrasi sawah. Foto: Radar Tarakan/JPNN

"Serangan wereng baru muncul dua minggu yang lalu. Tapi, dampaknya sudah seperti ini," tutur Wiji kepada Jawa Pos Radar Magetan.

Dia menjelaskan, saat ini padi di lahan sawahnya berusia belum genap 100 hari.

Padahal, panen biasanya dilakukan pada 105-110 hari.

Karena dipanen lebih awal, kondisi gabah pun masih basah hingga harga di pasaran anjlok.

Jika dalam kondisi normal, 1 kilogram berharga Rp 4 ribu, tapi saat ini hanya Rp 3 ribu.

Di sisi lain, Wiji mencoba memanen tanaman padi miliknya yang terkena hama wereng.

Dengan harapan, masih ada sisa-sisa bulir padi yang bisa dijual atau setidaknya dikonsumsi sendiri.

"Kalau masih ada sisa, kondisinya biasanya sudah rusak. Harganya juga rendah,'' ungkapnya.

Sejumlah petani di Desa Krajan, Madiun, Jatim terpaksa gigit jari melihat tanaman padi mereka ludes diserang hama wereng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News