Pahlawan Poeple Power itu Telah Pergi
Minggu, 02 Agustus 2009 – 07:51 WIB
Sejumlah poster besar Cory dipasang di kawasan bisnis Makati, Manila. Para tetangga mengirim bunga duka cita di rumah keluarga di Quezon City. Misa requiem berlangsung di gereja Katolik di seluruh Filipina. Para pendukung sebelumnya berdoa setiap hari bagi kesehatan Cory di gereja-gereja.
Baca Juga:
Sebagai penghormatan bagi Cory, warga Filipina mengikatkan pita kuning di pohon-pohon lingkungan mereka, pintu gerbang rumah, mobil, dan lampu-lampu di jalan. Sejumlah orang juga berkumpul dan berdoa di monument EDSA, Manila. Di tempat inilah ratusan ribu pendukung Cory menghalangi tank-tank militer rezim Marcos dalam revolusi 1986.
"Bangsa ini kehilangan cahaya penuntun moral. Tetapi, dia akan tetap abadi menjadi inspirasi bagi bangsa dan rakyat di negeri ini," kata Al Roy, salah satu anak baptis Cory.
Anak-anak Cory akan memakamkan ibunya dalam sebuah upacara keluarga pekan depan. Jenazahnya akan disemayamkan di sekolah Katolik De La Salle, Manila, sejak Sabtu petang hingga Senin pagi. Lalu, jenazah akan dibawa ke Katedral Manila sebelum dimakamkan di samping mendiang suaminya di Manila Memorial Park, Rabu mendatang (5/8).
MANILA - Rakyat Filipina berduka cita. Mantan Presiden Corazon "Cory" Aquino, 76, meninggal dunia kemarin (1/8) setelah berjuang melawan
BERITA TERKAIT
- Pesawat Tempur Israel Bunuh Pentolan Hamas di Tepi Barat
- Xi Jinping Turun Gunung, China Siap Membereskan Konflik di Timur Tengah
- 24 Tahun Diperjuangkan Indonesia, Traktat Proteksi Pengetahuan Tradisional Akhirnya Disahkan
- China Kembali Berulah, Situasi di Eropa Makin Keruh
- Mahkamah Internasional Bikin Israel Panik, Netanyahu Gelar Rapat Darurat
- Melihat Keragaman Budaya ASEAN di Kantor Korea Foundation