Pak Amat Pantang Meludah di Depan Mayat

Pak Amat Pantang Meludah di Depan Mayat
Pak Amat di sebelah ambulans yang dipercayakan kepadanya, di kediamannya, Kecamatan Pontianak Kota, Senin (21/11). Foto: Iman Santosa/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Lelaki itu bukan polisi atau dokter. Dia adalah Muhammad Asli Taqin, kelahiran Tebas, yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Amat atau Amat Mujahidin.

Ia adalah supir ambulans dari Yayasan Masjid Raya Mujahidin. Dialah langganan kepolisian setiap kali ada kasus kematian atau evakuasi maupun mengantar jenazah.

“Entah sudah berapa dah, tak terhitung,” tutur Pak Amat kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) tentang  jumlah jenazah yang pernah diurusnya.

Beberapa diantaranya adalah pelaku kejahatan yang ditembak mati polisi. Termasuk pula mayat-mayat yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.

Rakyat Kalbar menjumpainya di kediaman Jalan Danau Sentarum, Gg. Pak Madjid III No.9 Pontianak Kota, Senin (21/11) siang.

Amat bertutur mengurus jenazah membusuk  kemarin itu bukanlah pengalaman pertama.

Sebelumnya yang lebih parah, jenazah seorang perempuan yang telah membusuk 8 hari di daerah Wajok Hulu, dengan kondisi sudah rusak karena ulat.

Karena jenazah perempuan, Amat membawa seorang wanita pemulasara untuk memandikannya.

PAK Amat, begitu biasa dipanggil. Dia sudah akrab dengan bau mayat. “Kalau leher baju terasa ditarik orang dari belakang, padahal di belakang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News