Pak Anies Khawatir Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berpotensi Picu Lonjakan Kasus Covid-19

Pak Anies Khawatir Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berpotensi Picu Lonjakan Kasus Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja beberpa hari terakhir ini.

Mengingat saat unjuk rasa kemarin kerumunan massa tak bisa dihindari, yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.

"Fenomena unjuk rasa kemarin kami khawatir berpotensi terjadinya lonjakan kasus sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang. Karena kalau ada kejadian itu, tidak langsung muncul, tetapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi," harap Anies, Sabtu (10/10).

Karena itu, Anies mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak timbul klaster keluarga.

"Saya berharap kepada semuanya antisipasi karena akhir bulan ini ada libur panjang. Libur panjang maulid nabi Kamis. Cuti bersama Rabu dan Jumat. Ada lima hari," sebut Anies.

"Karena (itu) saya imbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai timbul klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama," imbuh Anies.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa demonstran yang menolak UU Cipta Kerja berlangsung di sejumlah titik di DKI Jakarta pada 6-8 Oktober 2020 lalu.

Pada unjuk rasa Kamis (8/10) berujung ricuh, akibatnya sejumlah fasilitas publik, seperti Stasiun MRT, Halte Transjakarta, dan fasilitas umum lainnya rusak. (mcr1/jpnn)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan khawatir dengan potensi adanya lonjakan kasus Covid-19 pasca-unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja.


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News