Pak Bupati Mencium Tangan Kiai Ma’ruf Amin

Pak Bupati Mencium Tangan Kiai Ma’ruf Amin
Bupati HSU, Abdul Wahid mencium tangan cawapres KH Ma'ruf Amin. Foto: SYARAFUDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, BANJARMASIN - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Nahdlatul Ulama, Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (26/1) pagi.

Dalam perayaan Harlah NU ke-93 itu, Ma'ruf secara terbuka meminta NU Kalsel mengerahkan kekuatan untuk memenangkan capres – cawapres nomor urut 01 pada Pilpres 2019.

Sebelum singgah ke kampus di Jalan Ahmad Yani kilometer 13 Kabupaten Banjar itu, pada malam sebelumnya Ma'ruf mengisi tablig akbar di Binuang, Kabupaten Tapin.

Di halaman kampus, ratusan kader NU duduk lesehan menanti Ma'ruf. Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) itu membuka orasi dengan cerita tentang KH Idham Chalid dan KH Abdurrahman Wahid.

"NU telah merelakan putra-putri terbaiknya untuk Indonesia. KH Idham Chalid asal Amuntai menjadi Wakil Perdana Menteri. Bahkan Gus Dur menjadi presiden. Sekarang, NU merelakan saya untuk menerima tawaran menjadi cawapres," ujarnya.

Ma'ruf melanjutkan, NU takkan mengecewakan Jokowi. NU bakal habis-habisan bertarung pada 17 April nanti. "NU akan all out. Kalau sampai Jokowi kalah di Kalsel, artinya NU di sini tidak bekerja," imbuhnya.

Maklum, pada Pilpres 2014 silam, pasangan Jokowi-JK kalah di Kalsel. Meraih 49,94 persen suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 50,05 persen suara. Kemenangan tipis dengan selisih hanya dua ribu suara.

Lebih jauh, dia coba menepis kesan anti-Islam yang kerap dialamatkan secara serampangan pada sosok Jokowi. Ma'ruf mengingatkan jasa Jokowi atas penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini sangat bersejarah.

Kiai Ma’ruf Amin meminta seluruh jajaran NU bergerak untuk memenangkan pasangan capres – cawapres nomor urut 01.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News