Pak Ganjar Terkagum-Kagum pada Mas Rangga
"Sehingga 100 persen, hasil yang kita tumbuhkan tergantung dengan komposisi yang kita berikan. Misalnya saya mau awal pertumbuhannya, daunnya mau saya besarkan sekian. Saya kasih pupuk nitrogen sekian PPM (Part Per Million atau seperjuta bagian yang merupakan satuan pada pengukuran nilai kepadatan suatu zat di dalam air)," jelas Rangga.
Hal itu berlaku juga untuk buah yang misal mau dibesarkan seberapa ukurannya, petani tinggal menambah zat lainnya. Artinya, dengan teknologi pertanian ini pihaknya bisa mengontrol.
Hal itu berbeda jika penanamannya dilakukan di atas tanah. Yang berujung pada sulitnya pengontrolan tanaman.
Dia menuturkan hasil buah melon yang diharapkan adalah buah yang premium. Tentunya yang memiliki pasar bagus. Serta sehat untuk dikonsumsi lantaran minim kandungan pestisidanya.
"Yang lagi ditanam ini jenis melon Jepang, melon Eropa, ada melon China, melon Jawa," jelasnya.
Dengan masa panen bervariasi, atau setidaknya 60 hari hingga 80 hari bisa panen. Saat ini untuk hasil panennya pernah dikirim hingga Singapura.
"Kualitasnya mereka cocok," ungkap Rangga.
Pak Ganjar Terkagum-Kagum Pada Mas Rangga
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi kebun Mas Rangga di Kabupaten Kudus.
- Harga TBS Sawit Mitra Plasma di Riau Turun, Jadi Sebegini
- Ogah Gabung Prabowo-Gibran, Ganjar Pilih Jadi Pengontrol
- Ganjar-Mahfud Hadiri Halalbihalal TPN di Rumah Pemenangan
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah