Pak Guru di Flores Timur Cerita, Siswa-siswanya Antusias Belajar Daring

Pak Guru di Flores Timur Cerita, Siswa-siswanya Antusias Belajar Daring
Damsianus Tukan SPd, guru IPA SMPK Sanctissima Trintas Hokeng. Foto: Istimewa for JPNN.com

Hari pertama saat daring face to face, menurut Damsil, anak didiknya sangat proaktif. Ini terlihat saat sebelum jam tayang, sudah rame chating-an via grup. Membahas seputar pembelajaran online face to face.

Tiba waktunya ruangan classroom dibuka, Damsil tidak menyangka para siswanya sudah melek teknologi.

Walaupun aplikasi ini baru bagi mereka tetapi anak-anak bisa langsung menyerap dengan cepat. Hampir separuh dari jumlah kelas mereka hadir saat itu.

"Setelah memberikan tata tertib serta hal teknis singkat juga menyapa mereka masing-masing, menanyakan soal kesehatan mereka terkait pandemi virus corona, puji Tuhan mereka sehat-sehat selalu. Memang terbukti sampai saat ini NTT masih negatif covid-19," bebernya.

Selama pembelajaran daring, lanjut Damsil, dia menggunakan waktu 40 menit untuk pemaparan materi dan diskusi singkat. Selama 40 menit berikutnya diisi dengan tanya jawab seputar materi pembelajaran yang berlangsung di sesi pertama.

Sebagai guru mapel IPA, Damsil mengaku bangga karena metode yang dilakukannya ternyata banyak mendapat tanggapan dari anak didik.

Rasa ingin tahu yang begitu besar. Satu per satu pertanyaan mereka jawab sambil memberikan umpan balik kepada mereka.

"Jika soal cakaran, maka tombol tools yang ada di aplikasi saya manfaatkan secara maksimal untuk menjelaskan kepada siswa. Mereka pun sangat mengerti. Ada contoh soal yang kami bahas bersama. Tutor sebaya juga berlaku di kelas maya ini. Belajar di rumah terasa di kelas. Itulah salah satu pengakuan dari anak didik saya," papar Damsil.

Banyak tenaga pendidik di Flores Timur NTT yang jauh sebelum virus corona masuk Indonesia, sudah dibekali dengan pembelajaran daring seperti imbauan Kemendikbud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News