Pak JK Sebut Banyak Startup Tumbang
jpnn.com - GOWA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa banyak startup yang tumbang.
Menurutnya, fenomena banyaknya startup yang gulung tikar dikarenakan tren saat ini banyak pengusaha kembali ke industri nyata yang memberikan nilai tambah.
JK mengatakan banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi saat ini karyawannya diberhentikan (pemutusan hubungan erja/PHK), apalagi saat pandemi COVID-19 melanda.
"Seperti yang kita ketahui sekarang perusahaan-perusahaan teknologi, karyawannya di-PHK, karena pengusaha kembali ke real industri, pertanian yang maju dengan teknologi yang mempunyai nilai tambah. Bukan lagi bisnis yang orang bilang bakar uang," kata JK saat bersilaturahmi dengan pimpinan dan dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, di Kampus Teknik Unhas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (16/3).
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengatakan kebutuhan manusia akan teknologi informasi adalah untuk menunjang kerja dari industri nyata, tidak untuk menunjang teknologi.
Meskipun dia sendiri mengakui bahwa teknologi informasi atau komputer tetap diperlukan dalam menunjang pekerjaan.
"Bahwa tetap diperlukan teknologi IT atau komputer yang baik, tetapi tujuannya untuk memberi nilai tambah bukan lagi IT untuk IT atau artificial intelegence," lanjut JK.
Dia meyakini teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak akan bisa menggantikan manusia seperti yang didengungkan oleh banyak pihak.
Jusuf Kalla atau Pak JK mengungkap penyebab banyaknya startup yang tumbang alias gulung tikar.
- BAT Kembali Cari Inovator Muda Lewat Kompetisi Bisnis Global
- Grant Thornton: Keberagaman Gender di Level Kepemimpinan Kunci Tingkatkan Kinerja Bisnis
- Dirut Pertamina Nicke Widyawati Kembali Masuk Daftar Fortune Most Powerful Women 2024
- Mahasiswa Kenali Langsung Proses Bisnis Bea Cukai Lewat Program Campus Goes to Customs
- Wamenkeu Thomas Djiwandono Tinjau Langsung Proses Layanan di Bea Cukai Tanjung Priok
- Perusahaan Ini Jadi Penerima Izin Kawasan Berikat Produk Mainan Pertama di Jatim di 2024