Pak Jokowi Percayalah, yang Lama Lebih Setia daripada Pendatang Baru
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo diingatkan menjaga komitmen dengan partai-partai pendukung yang dulu tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam melakukan perombakan kabinet. Pasalnya, partai-partai di KIH lah yang mengantarkan mantan gubernur DKI itu ke kursi RI-1.
"Presiden Jokowi lebih baik merangkul partai-partai yang bersama sejak awal. Karena mereka lebih setia dibanding pendatang baru. Jokowi harus rangkul PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP. Terutama PDIP karena Jokowi lahir dan maju sebagai presiden karena PDIP," kata pengamat politik Emrus Sihombing saat dikonfirmasi pada Rabu (1/6).
Menurut Emrus, KIH telah teruji ketulusannya mendukung Jokowi. Mereka mau berjuang bersama saat Jokowi masih berstatus calon presiden, bukan penguasa seperti sekarang.
"Justru parpol yang bergabung belakangan seperti Golkar dan PAN karena memang kepentingan pragmatis dan kekuasaan semata," jelasnya.
Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) tersebut juga menyarankan supaya Presiden Jokowi tidak meniru langkah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mengelola koalisi dengan membentuk sekretariat gabungan (Setgab). Sebab, hal itu justru akan mempersempit ruang geraknya.
"Sehingga kekuasaan itu ada di tangan Jokowi. Dan juga agar tidak terjadi seperti masa pak SBY. Di mana dia ditekan dan diatur partai koalisi," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo diingatkan menjaga komitmen dengan partai-partai pendukung yang dulu tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemendikbudristek: Semester II 2024/2025 Semua Prodi Gunakan Penomoran Sertifikat Profesi Nasional
- Bareskrim Bekuk 2 Pelaku Kejahatan Siber yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
- RI-Austria Sepakat Memperkuat Kerja Sama Pengembangan BLK Maritim di BBPVP Makassar
- Long Weekend, ASDP Imbau Pengguna Beli Tiket dari Sekarang
- BAZNAS Tanggap Bencana Merespons Cepat Musibah Banjir dan Longsor di Sulsel
- KPK Bongkar Peran Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di Kasus Korupsi Insentif Pajak, Oalah