Pak Jonan, Mohon Tak Salah Sasaran Menekan Listrik EBT
Sabtu, 28 Januari 2017 – 18:47 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan. Foto: dokumen JPNN.Com
Komaidi menegaskan bahwa stigma EBT mahal sehingga pertumbuhannya lambat dan subsidi perlu dikurangi sangat keliru. Saat ini mahal karena infrastruktur belum berkembang dan kapasitas produksi belum banyak. Cabang produksi apapun, dalam kondisi seperti EBT akan mahal pada tahap awal.
Tren untuk mengganti bahan bakar fosil dan batu bara di dunia terus meningkat. Sebagai contoh adalah Tiongkok yang dikenal boros dengan batubara sudah mengurangi penggunaan batu bara sejak 2015.(dim)
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menyatakan, pengurangan subsidi harusnya dilakukan pada energi yang porsinya besar. Menurut
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Jonan Vatikan
- Pemerintah RI dan Kerajaan Arab Saudi Sepakat Kembangkan Mineral Kritis
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon