Pak Kholil, Guru Honorer Nyambi Jualan Kerupuk
Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Kholil menyebut aktivitas yang dia lakoni sebagai bentuk usaha mencukup kebutuhan hidup. Baginya, menjadi guru bukan untuk bekerja tapi berjuang dalam mencerdaskan generasi muda.
”Usaha inti saya kerupuk. Di sekolah bukan kerja, di sana kita berjuang untuk pendidikan anak-anak,” terangnya.
Jadwal mengajarnya pun cukup padat dan berpindah-pindah. Dalam seminggu, dia harus memenuhi waktunya mengajar agama di SMP Karya Dharma/Kosgoro Puwoharjo setiap Selasa dan Sabtu.
Di luar jam itu, dia harus membagikan ilmunya kepada santri untuk belajar kitab Kifayatul Awam, dan setiap hari Rabu mulai pukul 09.00 hingga 10.30 di Pesantren Darul Falah.
Setiap sore mulai pukul 15.00 dia harus mendampingi anak-anak belajar mengaji di TPQ Al Badar yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.
Aktivitas itu dilanjutkan mengajar Diniyah di masjid Besar Baiturrrohim Purwoharjo Minggu malam, Senin malam, dan Selasa malam.
Dalam sehari, aktivitas yang dia lakukan diawali dengan berjualan kerupuk di Pasar Purwoharjo.
Aktivitas jualan di pasar itu dia batasi hingga waktu persiapan mengajar. ”Kalau ada jam mengajar, pukul 06.30 harus sudah pulang jualan,” terangnya.
Abdul Kholil, 42, guru honorer yang tinggal di RT 4, RW 1, Dusun Krajan, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jatim, nyambi jualan kerupuk.
- Ratusan Honorer Diusulkan jadi PPPK 2024 Jalur Khusus, Apa Maksudnya?
- Dirjen Nunuk Nelangsa Tak Semua Honorer Terangkat PPPK 2024, Bagaimana Nasib P1-P4?
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Geser Menggeser Guru Honorer, Pembukaan Seleksi PNS 2024 & PPPK Molor, Waspada!
- Guru Honorer jadi PPPK Tuntas Tahun Ini, tetapi PTT Masih Ribuan