Pak Misbah Ungkap Keanehan Munculnya Air yang Menyebabkan Banjir Besar

jpnn.com, JAKARTA TIMUR - Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, termasuk lokasi yang terdampak banjir lumayan parah.
Memang, daerah Bidaracina yang bersebelahan dengan Kali Ciliwung adalah daerah yang rentan terkena banjir sejak dulu.
Namun Ketua Rukun Warga 011 Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Misbah Muchtar, merasa hanya banjir kali ini saja ada hal yang aneh dan tidak diduga soal penambahan debit air akibat curah hujan yang tinggi.
"Curah hujan ini luar biasa. Seperti tidak pernah terjadi (sebelumnya), waktu kemarin hujan itu," ujar Misbah kepada Antara di Jakarta, Sabtu (4/1).
Misbahmengaku selama 65 tahun tinggal di Bidaracina, sudah terbiasa mengamati banjir. Namun, biasanya mereka selalu berpatokan pada tinggi air Kali Ciliwung, Bendung Katulampa, Pintu Air Depok, Pintu Air Manggarai, dan kondisi laut dalam keadaan bagaimana.
Penambahan debit air saat itu jika menurut perhitungannya cukup normal dan akan surut sekitar pukul 03.00 WIB Subuh. Namun entah mengapa pukul 01.00 WIB debit air sudah sangat tinggi.
"Kami dari malam sampai malam lagi ada di pos, jadi tahu persis keadaan hujan kayak apa," ujar Misbah.
Ia menduga penambahan debit air terjadi karena air melaju dari daratan atas (Bogor dan sekitarnya) sangat cepat, ditambah lagi hujan yang lebat. Hal itulah yang menyebabkan ketinggian air melonjak sangat tinggi dan di luar prediksi.
Misbah Muchtar mengungkap keanehan dalam bencana banjir di Kelurahan Bidaracina Jatinegara, Jakarta Timur.
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan