Pak Raden, Ngamen untuk Perjuangkan Hak Cipta Karya

Tak Dapat Apa-Apa dari Jerih Payah si Unyil

Pak Raden, Ngamen untuk Perjuangkan Hak Cipta Karya
Tokoh kenamaan dalam serial boneka Si Unyil, Drs Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden 'mengamen' di rumahnya di Jakarta, Sabtu (14/4), untuk memperjuangkan hidupnya dan hak cipta atas si Unyil. Foto : Raka Deny/Jawa Pos

"Seluruh hasil dari aksi Pak Raden Ngamen ini akan kami gunakan sebagai biaya pengurusan hak cipta Pak Raden," kata Suryo Brahmantyo, panitia Pak Raden Ngamen.

    

Jawa Pos sempat blusukan ke dalam rumah Pak Raden yang sudah tampak kusam dan  kurang terawat. Selain debu tebal yang menempel di meja, lemari, dan sudut-sudut bangunan lain, tembok dan plafonnya mulai berlumut. Udaranya cukup pengap. Di rumah itu, Pak Raden ditemani pembantu dan dua kucing kesayangannya, Pussy dan Kacung.

    

Sementara itu, di ruang tengah rumahnya terpampang 12 lukisan bertema wayang. "Selain pendongeng, sebenarnya saya juga pelukis dan penyanyi. Kalau ada yang mau beli, saya jual lukisan-lukisan ini," katanya sambil menunjuk lukisan karyanya.

    

Sedangkan di ruangan sebelahnya yang lebih kecil, Pak Raden menjadikannya sebagai studio untuk melukis. Di ruangan itu dipenuhi kanvas dan lukisan-lukisan yang sudah jadi maupun setengah jadi. Semua bertema anak-anak. Ada yang bergambar anak-anak menari, mendalang, bermain layangan, dan lainnya.

Boneka si Unyil pernah ngetop pada era 1980-1990-an. Meski kini versi aslinya sudah tidak tayang lagi, sosok Unyil masih laku di layar kaca dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News