Pak SBY, Please Minta Maaf soal Hilangnya Dokumen TPF Munir

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Trimendya Panjaitan menyayangkan sikap Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak meminta maaf atas hilangnya dokumen asli hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) atas kasus kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib.
Menurut Trimedya, jika kasus tersebut ingin dilanjutkan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka SBY mestinya berbersar hati meminta maaf karena pemerintahannya telah abai dalam menyimpan dokumen penting.
Trimedya mengatakan, hilangnya dokumen TPF Munir juga menunjukkan kinerja pemerintahan SBY. "Agar masyarakat tahu, sudah sejauh mana kinerja Pak SBY mengerjakan ini," ujar Trimedya saat dihubungi, Kamis (27/10).
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang membidangi hukum dan HAM itu menambahkan, kalau SBY tidak meminta maaf, maka Jokowi juga akan kena imbasnya. Padahal, kata Trimedya, yang paling bertanggung jawab dalam hilangnya dokumen TPF Munir adalah pemerintahan era SBY.
"Jangan sampai nanti disalahkan semua ke Jokowi," katanya.
Kendati demikian Trimedya tetap berharap agar Presiden Jokowi bisa melanjutkan kasus itu. Dengan demikian, publik bisa mengetahui hasil investigasi TPF atas kasus kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.
"Jadi memang harus ditindaklanjuti," pungkasnya.(cr2/JPG)
.
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Trimendya Panjaitan menyayangkan sikap Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak meminta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia