Pakar: Jadwal Pilpres Hasilkan Presiden Bebek Lumpuh, Potensi Krisis Besar

Pakar: Jadwal Pilpres Hasilkan Presiden Bebek Lumpuh, Potensi Krisis Besar
Cendekiawan muslim Prof Azyumardi Azra. Foto: Antara/Anom Prihantoro

"Semoga para anggota parlemen hasil Pileg 2024 nantinya akan memperbaiki hal ini, agar praktik demokrasi kita semakin membaik," ujar Azyumardi.

Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas membenarkan bahwa segera setelah pilpres, baik putaran satu atau dua, pengaruh atau posisi tawar presiden yang sedang menjabat kemungkinan besar akan menurun di kalangan sekutu politiknya.

Periode lame duck pun akan terjadi selama 8 atau 4 bulan.

"Pada saat itulah sekutu politik akan pergi ke pemenang atau presiden terpilih. DPR juga mulai tidak responsif terhadap keinginan presiden petahana," ujar Sirojudin.

Pengaruh lainnya, lanjut Sirojudin, adalah penurunan pengaruh presiden yang menjabat di organisasi pemerintahan, terutama di kementerian yang dipimpin dari kalangan berlatar-belakang parpol.

Kerja birokrasi pun menjadi terhambat. "Birokrasi kita cenderung mendekat kepada kabinet bayangan atau tim pemenang," ujarnya.

Sementara itu, pemerhati isu-isu strategis Prof Imron Cotan mengatakan lame duck akan berimplikasi pada penggunaan APBN, state procurement.

Pemerintah yang lame duck, menurut Imron tidak akan optimal menggunakan anggaran negara. Bila itu terjadi, perekonomian negara akan terganggu.

Dalam situasi itu, kata Azyumardi, presiden yang sedang menjabat tak ubahnya seperti lame duck atau bebek lumpuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News